Pendidikan yang tercabik

Saat ini begitu banyak kita dengarkan nyanyian manis manusia yang memperebutkan kursi kekuasaan (dibaca: legislatif dan eksekutif)yang mengemborkan pendidikan gratislah,dll. tapi kenyataan apa yang kita lihat saat ini,setelah mereka duduk di kursi empuknya, apakah meereka masih mengingat apa yang di katakan?ataukah mereka lupa apa yang mereka katakan?atau pura-pura lupa? itulah fenomena saat ini terjadi di negara kita.Pendidikan menjadi bulan-bulanan politik,pendidikan menjadi nyanyian kampanye dan itu tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan fundamental dari aspek kehidupan masyarakat.
Pendidikan gratis salah satu contoh nyanyian "mereka"(eksekutif).sehingga dengan wajah yang sangat lugu masyarakat memilih "mereka".tapi satu yang perlu digarisbawahi bahwa mereka mengucapkan itu tanpa landasan yang jelas sehingga pada saat "mereka" duduk di singasananya masyarakat menuntut apa yang telah diucapkan tapi kenyataan itu semua tidak terlaksana.
Ini salah siapa?salahkah masyarakat atau para penguasa kita persepsinya berbeda dengan masyarakat.
Dan satu yang mungkin di lupa oleh para penguasa kita bahwa yang menjadi tulang punggung pendidikan yaitu pahlawan tanpa tanda jasa (gelaran guru)juga ikut terimbas dengan adanya nyanyian politik para penguasa.
akhir kata tolong di koreksi tulisan saya